Masalah ekonomi dan cara mengatasinya: Biaya Oportunitas

Biaya Oportunitas

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh manusia mendorong manusia untuk selalu bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan, agar sumber daya alam yang dimilikinya dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan hidup dengan semaksimal mungkin. Atas dasar tersebutlah timbul yang namanya Biaya Peluang (Opportunity Cost). Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai biaya oportunitas, mari kita simak pembahasan berikut ini.

A. Pengertian Biaya Oportunitas (Oportunitas Cost)

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap masyarakat memiliki perbedaan dalam menentukan pilihan dan bagaimana pilihan tersebut ditentukan. Hal ini akan bergantung pada sistem perekonomian yang dianut oleh suatu masyarakat. Walaupun demikian, kebutuhan untuk memilih berlaku umum untuk semua masyarakat. Jika kelangkaan mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan adanya biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit. Lebih sedikitnya memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih banyak. Dengan demikian, muncullah apa yang dinamakan biaya oportunitas.

Biaya peluang atau dengan istilah lain disebut dengan oportunity cost adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang atau jasa, dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan.

Biaya peluang akan berbeda tergantung kondisi tiap orang. Maka, seseorang harus menentukan alternatif terbaik dalam mengalokasikan sumber daya. Jika telah memiliki satu alternatif, maka alternatif lainnya harus diabaikan/dikorbankan. Agar memperoleh keuntungan maksimal, seseorang mengeluarkan pengorbanan tertentu dan meminimalkan risiko rugi. Biaya peluang tidak hanya diukur dengan materi, tetapi juga dapat diukur dengan kesempatan/waktu.

B. Contoh Biaya Oportunitas

Misalnya, seorang petani memiliki sebidang lahan. Ia memiliki dua pilihan, lahan tersebut akan ditanami padi atau jagung. Jika petani menanam jagung, akan menghasilkan 100 kg jagung. Namun apabila petani memilih menanam padi, ia akan mendapat 150 kg padi. Tentu saja, petani harus memilih salah satu, akhirnya petani lebih memilih menanam padi karena menghasilkan lebih banyak, sehingga kesempatan menanam jagung harus dikorbankan.

Ilustrasi lain, seseorang anak dijanjikan oleh orang tuanya jika dalam kenaikan kelas nanti memperoleh ranking 1 di kelasnya akan diajak berlibur. Setelah kenaikan kelas si anak menempati ranking 1 di kelasnya dan orang tuanya telah menjadwalkan akan berlibur ke Bali. Setelah tanggal berangkat berlibur ditentukan, si anak mendapatkan perintah dari sekolahnya untuk mengikuti lomba sains mewakili sekolahnya ke tingkat provinsi. Setelah didiskusikan dengan orang tuanya tentang permasalahan tersebut si anak memilih maju lomba sains mewakili sekolahnya, sementara orang tua dan saudaranya tetap berlibur ke Bali. Karena telah memilih satu dari kedua alternatif maka kesempatan berlibur ke Bali bersama keluarganya hilang. Inilah yang dimaksud dengan biaya peluang yang diukur dengan kesempatan.

Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari, sering terjadi biaya peluang. Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuan manusia yang tidak dapat melakukan lebih dari satu kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Sehingga manusia dituntut untuk berpikir agar memilih alternatif yang paling menguntungkan sekaligus meminimalisir besarnya biaya peluang.

RANGKUMAN

Biaya peluang muncul dikarenakan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas mengharuskan manusia memilih atau menentukan prioritas dalam memilih kebutuhannya. Biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan yang lain.
Ishar Yulian Satriani
Entah mau ngetik apaan :v
SHARE

0 Komentar

Post a Comment

Berikan pendapat Anda tentang materi yang kami sajikan!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel